Skandal Oknum Pengurus KUD Sinar Baru Kepohbaru Bojonegoro Berbuntut Panjang

TerasJatim.com, Bojonegoro – Dugaan amburadulnya pengelolaan keuangan KUD Sinar Baru, Kepohbaru, Bojonegoro, Jatim, yang ditengarai berbau KKN dan penyalahgunaan wewenang hingga monopoli yang diduga dilakukan oleh oknum pengurus KUD berinisial KWT, tampaknya akan berbuntut panjang.
Ibarat api dalam sekam, perilaku KWT sejatinya telah lama diendus sejumlah besar anggota lembaga ekonomi kerakyatan itu. Namun untuk sementara mereka diam meski tahu permainan yang dilakukan oknum bendahara beserta kroninya tersebut.
Sebut saja, misal setiap kali Rapat Akhir Tahun (RAT) diduga selalu ada ketimpangan dalam pembagian laba usaha yang dikelola. Di mana hasilnya receh dan tidak mendongkrak ekonomi anggota sebagaimana semangat koperasi, yakni demi kesejahteraan.
Tentu saja hal itu berbanding terbalik dengan KWT dan kroninya yang pendapatan ekonominya meroket dengan sejumlah aset dan bergelimang kemewahan tanpa butuh waktu lama.
Sinyalemen ini diperkuat lantaran adanya praktik ‘patgulipat’ dengan cara memonopoli usaha bersama-sama menjadi bisnis keluarga.
“Istilahnya konglomerasi entah monopoli saya kurang paham. Ambil contoh salah satunya kendaraan bidang usaha pupuk dari hulu sampai hilir dikuasai KWT. Belum soal kios pupuk yang juga bisa dimainkan. Itu mengandung duit kabeh. Alus garape,” ujar sumber di KUD Sinar Baru, kepada TerasJatim.com, Senin (03/02/2025).
Sumber lainnya menjelaskan, untuk urusan usaha distribusi pupuk adalah lahan yang sangat basah dan rawan permainan. Ia merinci, mestinya pengeluarannya Rp.50 kendaraan, Rp.10 kuli, Rp.10 fee untuk KUD, dan Rp.7 fee pengurus. Tetapi, realisasinya juga tidak jelas.
“Itu hitungan per/kg pupuk dikalikan puluhan ton loh. Kendaraan dan kuli itu langsung dihandel bendahara (KWT), sebab pakai kendaraan miliknya semua. Kan menangan dewe (monopoli) arane, anggota lain gak diaruh-aruhi,” jelasnya, berkeluh merasa dikadali.
Menanggapi, Seno. Ketua Pengurus KUD Sinar Baru yang disebut-sebut hanya sebagai ketua boneka, tak menampiknya. Ia mengaku, bahwa jauh sebelum dirinya menjadi ketua, KWT sudah mengelola kios pupuk melayani dua desa, yakni Sugihwaras dan Sidomukti.
“Terus pada tahun 2023 Kios Desa Tlogorejo mengundurkan diri akhirnya dipegang menantunya,” sebut Seno, saat dikonfirmasi.
Seolah membandingkan, Seno menuturkan, dulu kios Desa Mudung dipegang H. Solikhin, sedangkan menantunya kios Bayemgede. “Karena menantunya mengundurkan diri, akhirnya dirangkapnya. Kemudian H. Solikin saat ini pindah kios Ngranggonanyar berikut Mudung,” ungkapnya.
“Sedangkan yang kios Ngranggonanyar pindah ke Jipo karena mengundurkan diri. Soal Kios Desa Brangkal karena mendapatkan peringatan dari PI (Pupuk Indonesia) dan dinas untuk sementara dihandel oleh admin pupuk dan Desa Bayem,” bebernya.
Seno meyakinkan bahwa keterangannya ini disampaikan apa adanya. Ia kembali menyatakan, ini pun juga bicara dengan pengurus. Jadi, lanjut Seno, kalau ada pihak yang tak berkenan, ya nanti musyawarah bersama.
Yang menarik justru statemen KWT yang dihubungi TerasJatim.com sebelumnya. Meski terlambat, ia akhirnya menjawab beberapa pertanyaan mengenai isu miring yang dilayangkan kepadanya dengan penuh kekhawatiran.
“Ngapunten ms Saiq kulo kwatos klintu jawapipun…… Ms Sholikun ngih ngertos perjalanannya ms Saiq.. Ngapuntenn.. 🙏🏼,” jawabnya melalui chat WA pribadinya sengaja tanpa sunting agar otentik, pada Sabtu (02/02/2025) jelang tengah malam lalu.
Cepat atau lambat, kasus ini akan bebuntut panjang dan dapat mengarah ke ranah hukum.
Sumber TerasJatim.com di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro menyebutkan, pihak Korps Adhyaksa pun sudah mendengar adanya aduan terkait keluhan sejumlah anggota KUD Sinar Baru tersebut.
“Sudah (ada aduan,_red), tinggal tunggu LP dan melengkapi data-datanya,” ungkap seorang pejabat di Kejari Bojonegoro. (Tim/Saiq/Red/TJ)